Karanganyar, 28 Juni 2025 — Tiga kader perempuan dari Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta menorehkan kiprah bermakna dalam Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah & ‘Aisyiyah 2025, yang berlangsung pada 26–29 Juni 2025 di Bumi Perkemahan Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah.
Perwakilan LLHPB PWA DKI Jakarta yang hadir adalah:
- Desinta – pegiat edukasi lingkungan dan advokasi kebencanaan,
- Wirdati Anamiroh – penggerak komunitas perempuan siaga bencana,
- Sri Syahbaniawati – fasilitator program urban farming dan ketahanan keluarga.
Dari Jakarta untuk Indonesia
Ketiganya hadir membawa semangat ibu kota: tangguh di tengah kompleksitas, adaptif dalam keterbatasan, dan solid dalam aksi lapangan. Keikutsertaan mereka menjadi bukti bahwa relawan perempuan memiliki kontribusi nyata dalam membangun ketangguhan masyarakat urban yang kerap menghadapi tantangan kebencanaan dan lingkungan.
“Kami datang membawa praktik baik, tapi juga pulang dengan banyak pelajaran baru,” ujar Desinta, usai mengikuti sesi simulasi darurat dan pelatihan tanggap bencana berbasis gender.
Bertukar Gagasan, Menguatkan Jejaring
Selama empat hari penuh, para relawan dari berbagai daerah terlibat dalam kegiatan yang padat dan bermakna, di antaranya:
- Pelatihan dan simulasi kebencanaan terpadu,
- Forum dialog antarwilayah tentang tantangan kebencanaan,
- Pameran aksi lokal, dari sistem peringatan dini berbasis komunitas hingga konservasi lingkungan berbasis perempuan.
“Kami tak hanya belajar, tapi juga membangun jalinan baru antarwilayah. Ketangguhan itu tidak lahir dari teori, tapi dari kolaborasi,” ujar Wirdati Anamiroh.
Refleksi dan Harapan
Bagi Sri Syahbaniawati, jambore ini bukan sekadar forum pembelajaran teknis, tetapi juga ruang afirmasi bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin perubahan—baik dalam krisis lingkungan, sosial, maupun kebencanaan.
“Kami ingin mengajak lebih banyak perempuan di Jakarta untuk aktif menjadi pelaku kesiapsiagaan, bukan sekadar objek bantuan saat bencana datang,” tegasnya penuh semangat.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Kiprah Desinta, Wirdati, dan Sri bukan sekadar kehadiran simbolik dalam sebuah event nasional. Mereka adalah wajah nyata gerakan perempuan tangguh yang terus bergerak—menyulam ketangguhan dari akar rumput: dari masjid, sekolah, rumah tangga, hingga komunitas.
Keterlibatan mereka menegaskan komitmen LLHPB PWA DKI Jakarta dalam membangun masyarakat yang tangguh, hijau, dan inklusif, dengan perempuan sebagai penggeraknya.
(Tim Media LLHPB PWA DKI Jakarta)
Posting Komentar
0Komentar