Dugaan Politik Uang dan Posisi Mardiono di PPP

Lk
By -
0

Jakarta, wartadkj.com | Minggu, 6 September 2025

Isu dugaan politik uang yang menyeret Muhamad Mardiono, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menjadi sorotan hangat. Walaupun hingga kini belum ada bukti kuat yang dapat mengonfirmasi tuduhan tersebut, isu ini tetap signifikan karena muncul di tengah proses konsolidasi internal PPP jelang Muktamar.

Dalam dunia politik Indonesia, politik uang bukanlah isu baru. Ia kerap muncul setiap kali terjadi perebutan kursi kepemimpinan, baik di level partai maupun kontestasi elektoral. Dugaan bahwa dukungan yang mengalir deras kepada Mardiono tidak murni dari semangat ideologis, melainkan berbalut insentif finansial, tentu menimbulkan pertanyaan serius.

PPP sendiri tengah berada di persimpangan jalan. Sebagai partai dengan basis sejarah panjang, partai ini harus menimbang ulang apakah akan melanjutkan kepemimpinan yang pragmatis atau kembali pada identitas ideologis yang berbasis aspirasi umat. Jika isu politik uang benar terjadi, maka hal ini dapat mengikis kepercayaan publik dan menurunkan legitimasi PPP sebagai partai Islam yang mengedepankan nilai moral.

Bagi Mardiono, isu ini bisa menjadi ujian terberat dalam menjaga wibawanya. Sebagai Plt Ketum yang akan maju dalam kontestasi internal, ia dituntut bukan hanya membuktikan integritas personal, tetapi juga memastikan proses politik di PPP bersih dari praktik transaksional. Klarifikasi, transparansi, dan pembuktian komitmen terhadap politik tanpa mahar harus ditunjukkan secara nyata, bukan sekadar jargon.

Dari perspektif publik, dugaan ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa politik uang adalah racun demokrasi. Ia mereduksi proses politik menjadi sekadar transaksi jangka pendek, bukan perjuangan ide dan gagasan. Bila PPP ingin tetap relevan di panggung politik nasional, terutama setelah melewati Pemilu 2024 dengan hasil yang mengecewakan, partai ini harus berani menjawab isu ini secara terbuka.

Pada akhirnya, isu dugaan politik uang terhadap Mardiono bukan sekadar soal individu, tetapi juga soal arah PPP ke depan. Apakah partai ini akan dibiarkan larut dalam praktik lama yang pragmatis, ataukah berani tampil sebagai partai bersih yang memegang teguh nilai perjuangan? Jawaban itu akan sangat menentukan masa depan PPP di tengah krisis kepercayaan publik terhadap partai politik.

Penulis: A. Hidayat (Aktivis Pergerakan Islam) 

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)